.....Itu Akan Kami Lakukan Hanya Bagi Orang - Orang Yang Mencintai Negerinya Dan Menganggap Baik Apa Yang Kami Kerjakan.......

Kartu Undangan 1617
SAMUEL COSTER

Rabu, 19 Januari 2011

PELAJARAN DARI SEEKOR KUPU - KUPU


"...Suatu hari, pada saat sebuah lubang kecil timbul di suatu kepompong... Seorang pria duduk dan memperhatikan bagaimana seekor bayi kupu-kupu selama ber jam jam berjuang untuk memaksa mengeluarkan badannya melalui lubang tersebut....
Akan tetapi kemudian, proses tersebut terhenti tanpa ada  kemajuan lebih lanjut....
Tampaknya sudah sekuat tenaga dan bayi kupu kupu tidak bisa bergerak lebih jauh lagi,  sehingga akhirnya sang lelaki tersebut memutuskan untuk menolong kupu-kupu itu.....
Diambilnya sebuah gunting untuk membuka kepompong tersebut...Dan... kupu-kupu tersebut akhirnya keluar dengan mudah, walau dengan tubuh yang lemah, kecil dan sayap yang mengkerut.......
Sang lelaki terus mengamatinya dengan berharap bahwa, suatu saat, sayapnya akan terbuka, membesar dan berkembang, agar bisa menyangga tubuhnya dan menjadi kuat...
Ternyata Tidak terjadi apa-apa.............!
Dan Kupu-kupu tersebut menghabiskan sisa waktu hidupnya dengan merangkak beserta tubuhnya yang lemah dan sayap yang mengkerut.. tidak pernah bisa terbang.......
Lelaki baik dan penolong ini tidak mengerti bahwa kepompong yang menjerat maupun perjuangan yang dibutuhkan oleh kupu-kupu untuk dapat lolos melewati lubang kecil, adalah cara ALLAH  untuk mendorong cairan tubuh dari kupu-kupu kesayapnya, agar kuat dan siap untuk terbang... sewaktu-waktu setelah bebas dari kepompongnya nanti.....

...Perjuangan mutlak dibutuhkan dalam menjalani hidup kita ini...
Apabila ALLAH membolehkan kita hidup tanpa hambatan, itu hanya akan membuat kita lemah....Kita tidak sekuat ini... Tidak pernah bisa se sukses ini....
..Ketika Kita memohon diberi kekuatan...dan ALLAH memberikan kesulitan agar membuat kita kuat.....
..Ketika Kita memohon agar menjadi bijaksana.... dan ALLAH memberi kita masalah untuk di selesaikan...
..Ketika Kita memohon Kekayaan.....dan ALLAH memberikan  kita bakat, waktu, kesehatan dan peluang....
..Ketika Kita memohon Keberanian...dan ALLAH memberikan hambatan untuk dilewati....
..Ketika Kita memohon Rasa Cinta...dan ALLAH memberi orang-orang bermasalah untuk di bantu....
..Ketika Kita memohon Kelebihan...dan ALLAH memberi kita jalan untk menemukannya...
" Kita tidak menerima apapun yang kita minta.... akan tetapi...Kita menerima semua yang kita butuhkan.."

"...HIDUPLAH DENGAN KEBERANIAN, HADAPI SEMUA HAMBATAN DAN TUNJUKAN BAHWA KITA MAMPU MENGATASINYA..."
..USAHAKANLAH SEKUAT TENAGA UNTUK " MENEMUKAN " BAKAT KITA YANG SESUNGGUHNYA, ..LUANGKAN WAKTU BELAJAR UNTUK MENAMBAH PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KITA..JAGA KESEHATAN DAN GUNAKAN WAKTU SEBAIK MUNGKIN HANYA UNTUK KEGIATAN YANG BERKAITAN DENGAN MISI KITA...BANYAK-BANYAKLAH BERDOA AGAR DITUNJUKAN PELUANG,..... PERLUAS JARINGAN DAN JANGAN BOSAN-BOSANNYA BERUSAHA.....

SUARA KUSIR JALANAN





Anggur Merah :
Mat pgi konco…………..

Cawan Bening  :
Hushh….Tumben pagi begini sudah nonkrong depan meja….

Anggur Merah :
Maaf konco….aku keburu bangun karena pagi ini aku lagi ada  audiens dengan para Wartawan dan aktivis LSM…

Cawan Bening  :
Hahahahahaha  Audiens ??  ketemu Wartawan dan LSM…..?? hehehehe apa kamu gila…..
Muka Loe segini tau istilah Audiens…….hahahahaha….mendingan loe tidor……
Capek.. Fren,,,,,capek…..ngurus diri aja ga becus mau ngurus banyak orang……..hahahaaaaa…

Anggur Merah :
Konco…Loe jangan terlalu cepat berprasangka buruk,…..biar penganguran begini, masih dapat dipercaya…..kita liat aja nanti…. Akan kubuktikan kalau aku juga bisa.……

Cawan Bening  :
Tapi Fren…. Apa yang mau kau buktikan di depan audiens …….ga ada program….palingan kalian habiskan waktu buat berita-berita gokil…itu aja kerja kalian…..masyarakat kalian jadikan obyek…….penonton dalam pembangunan…..hufhhh …cuapek deh…….

Anggur Merah :
Konco…. Kehidupan ini tidak lebih dari sebuah perjuangan dalam mencari identitas kita…. Identitas kita akan kabur jika kita tak memiliki komitmen untuk memulai walau dalam hal yang paling kecil sekalipun…..
Kurangi pikiran negatif …..berpikir positif untuk sebuah perubahan…

Cawan Bening  :
Alaaaaa……pandai berdalih loe……di zaman yang serba sulit ini… banyak orang cuman ngomong doang, berteori doang dan ujung-ujung nya juga duit doang……ga ada kerja……palingan buat aturan untuk nakut-nakuti rakyat setelah  itu cuci tangan  dan menghindar……ga ada komitmen untuk bertanggung jawab  Frennnnn…..

Anggur Merah :
Konco …..saya sangat menghargai pendapat loe….tidak ada gading yang tak retak…demikian juga kita manusia sebagai pelaku dari pembangunan ini…kita tidak diciptakan sempurna adanya…ingat konco manusia bukan hidup dari roti saja tapi dari setiap firman yang hidup….anda Kristen kan……??
Pengamatan loe sangat tergantung kepada pribadi masing-masing orang dalam menjalani kehidupan itu…….jangan pesimis dululah konco…….

Cawan Bening  :
Huuuuuuuuu lagi-lagi kitab biblis loe angkat tempel buat jelasin aku….jangan fren…. di zaman edan ini banyak orang selalu mengaku beragama tapi prakteknya nol bulat tuh…..buktinya korupsi meraja lela, kolusi antar birokrat juga tak terhindarkan lagi apalagi nepotisme….penyakit itu sangat sulit di hilangkan karena akarnya bukan akar tunggal tpi serabut….jadi susah fren ..hahahaha..

Tangan Kanan:
Hay…apa-apaan ini…ko ribut saja dari tadi… diminum dulu dong minumannya….kasihan kelamaan nanti masuk angin…..

Anggur Merah :
Kami tidak ribut  Bu, kami cuman saling mengingatkan saja bahwa hidup ini selalu memiliki dua sisi yang tdak dapat dipisahkan…..ada baik, ada juga buruk… ada yang lupa ada juga yang perlu mengingatkan, ada hal positif ada juga hal negatif, ada yang datang dan ada juga yang pergi….dan seterusnya….

Tangan Kanan:
Cawan dan Anggur yang  baik…..Hidup ini butuh kerjasama, tanpa kerjasama kita tak mampu  menjadi yang terbaik, ….kita hidup tidak dapat sendirian melainkan  butuh campur tangan orang lain…
Pandanglah tangan kananku yang selalu kupakai dalam berbuat…. jari yang terdapat di tangan ku semuanya memiliki kelebihan….Ibu jari adalah jari terbesar dari semua jari yang ada…
Jari telunjuk memiliki peran untuk menunjuk setiap arah pandangan kita….
Jari tengah saking terjepit dia selalu  melindungi dirinya dengan santun…
Jari manis…memiliki keunikan..karena itu segalah perhiasan mahal seperti cincin permata biru..selalu tinggal bersamannya…. Dan  Jari kelinci…adalah terkecil dari antara semua jari yang ada maka itu perannya kecil sekali…
Akan tetapi …Apalah artinya mereka jika  tidak diajak untuk bekerja bersama  dalam satu tangan ini…..
Aku hendak menuang anggur dalam cawan ini dan untuk itu aku butuh semua jari untuk dimanfaatkan dalam pekerjaan ini….aku tak dapat mengandalkan ibu jari yang besar itu karena  tak mampu sendirian mengisi anggur merah itu dalam cawan kosong…..dia butuh jari yang lain untuk menopang dan menyelesaikan pekerjaan itu…..
Untuk itu sadarlah bahwa…Tanpa Anggur…Cawan tak dapat berfungsi dengan baik demikian juga tanpa cawan..anggur tak dapat di teguk dengan baik……begitu juga tanpa tangan kanan ini kalian berdua tak mampu di padukan dalam satu suguhan yang baik, menarik dan indah dipandang mata....
Mari... genggam tangan ini, kita satukan  saja…rasa persaudaraan ini dalam genangan ANGGUR MERAH….


ANGGUR MERAH DALAM GENGGAMAN MANDIRI



Mikhael Mandiri Ozawa, salah serang pencari kerja, memperhatikan Iklan pada sebuah surat kabar harian. “ Dibutuhkan seorang Tenaga Konsultan untuk Program Desa Mandiri Anggur Merah dari Perusahan Anggur Merah “ yang bergerak di bidang Pemberdayaan Masyarakat lengkap dengan alamat dan nomor telepon perusahaan.
Segera setelah membaca Iklan tersebut , Mikhael Mandiri menelpon ke perusahaan untuk menayakan persyarata-persayaratan yang perlu di bawah untuk melamar ke perusahaan itu. .” Mikhael kaget karena dalam pembicaraan itu Pimpinan perusahaan langsung melakukan wawancara dan tes interviu melalu jaringan telephone seluler..” akhir dari pembicaraan yang cukup memakan waktu  itu, Mikhael disuruh Menghadap kekantor perusahaan Anggur Merah tujuh hari setelah tes hari itu.”
Silahkan Anda langsung masuk  ke ruangan Bapak,” kata wanita  pramu  tamu yang duduk di belakang meja di depan kantor Perusahaan Anggur Merah, sambil tersenyum..
Mikhael Mandiri melihat sang manager  Perusahaan Anggur Merah berdiri, memandang keluar jendela. Ia berbalik dan menyalami Michael Mandiri dengan jabat tangan yang erat. “ Saya Zandy Marhaen Direktur Utama Perusahaan Anggur Merah, ..” Senang bertemu Anda.”
“ Terimakasih, Bapak telah meluangkan waktu untuk saya,” kata Mikhael Mandiri..
‘ Jangan terlalu senang dulu, sampai Anda tahu apakah saya dapat membantu Anda atau tidak. Apakah Anda ingat apa yang saya katakan  sebelum kita mengakhiri pembicaraan telpon minggu lalu ?” Zandy bertanya serius.
Mikhael berpikir sejenak,”Terus terang, Tidak.”
“ Saya katakan  pada Anda bahwa Anda sedang memulai  sebuah perjalanan.”
‘ Oh, iya,” kata Mikhael.” Perihal Perjalanan Ke Desa Mandiri  Anggur Merah. Sepertinya lebih menyerupai perjalanan menuju Disney World dari pada perjalanan ke tempat lain. Namun sejujurnya saya tidak mengerti  apa yang Bapak maksudkan.”
“ Desa Mandiri Anggur Merah bukanlah suatu tanah impian,”jelasnya. “ Ini merupakan dunia nyata. Menurut Anda sendiri, apa artinya?”
“ Baiklah,” Kata Mikhael Mandiri, sambil membiarkan pikirannya berkelana,” kata perjalanan  mengandung arti  bahwa  diperlukan beberapa waktu untuk sampai kesana.”
Zandy Marhaen mengangguk.
Dengan penuh semangat, Mikhael melanjutkan bicaranya, “ Hal ini juga dapat dipahami sebagai suatu kisah petualangan, dimana seorang menapaki jalan di lereng gunung dan melalui hutan rimba. Sesuatu yang tidak diharapkan dapat terjadi. Munculnya banyak ujian disepanjang jalan. Kira-kira seperti itu.”
“ Tepat sekali,” Zandy Marhaen mengangguk.” Dan bagaimana dengan kata Desa Mandiri  Anggur Merah……
“ Tampaknya seperti sebuah Desa  yang berbeda dengan Desa lain yang saya tempati saat ini. Saya yakin Desa Mandiri Anggur Merah adalah suatu Desa dimana adat kebiasaan penghuninya tidak seperti  yang dimiliki orang-orang yang biasa saya lihat. Singkatnya sebuah Desa asing. Begitulah kira-kira”
‘ Bagus,” kata Zandy sambil tersenyum puas.” Saya senang bahwa Anda menganggap Desa Mandiri Anggur Merah sebagai Desa asing.
“ Karena , pikiran-pikaran bernas dan ide –ide yang bagus maka aku nyatakan hari ini Anda kuterima sebagaii  karyawan  dan langsung menduduki posisi strategis sebagai Konsultan Program Desa Mandiri Anggur Merah . “ Tetapi  masih ada satu  syarat yang harus Anda penuhi !, Apa itu?, sanggah Mikhael  Mandiri dengan jidat berkerut….
“ Ingat, ada tiga kunci utama yang perlu Anda jaga sepanjang hidup bersama  di Desa Mandiri Anggur Merah :
Pertama   :      Anda harus Berbagi  Informasi yang Akurat dengan Orang – orang di Desa itu. Karena Tanpa Informasi  yang akurat, orang tidak akan dapat bertindak secara bertanggung  jawab. Dengan  informasi  yang akurat orang akan terdorong untuk bertindak secara bertanggung jawab. Sebagai misal Anda harus menjelaskan  bahawa Program Anggur Merah adalah sebuah program Perusahan, dimana perusahaan  menyiapkan sejumlah ANGGaran Untuk Rakyat MEnuju sejahteRA….khusus untuk kegiatan Peningkatan Ekonomi produktif di desa….masing –masing desa akan di berikan   dana sebesar  Rp. 250 juta. Usahakan supaya penjelasan Anda secara detail dan dapat diterima, karena ini sangat menetukan anda untuk melangkah ke kunci utama berikutnya…
Kedua     :  Sebelum melakukan kegiatan Anda harus bersama mereka menciptakan Otonomi melalui batas wewenang kerja.Karena  dengan adanya Otonomi melalui batas wewenang kerja maka dapat membantu setiap orang untuk belajar bertindak  dengan penuh tanggung jawab. Dan..
Ketiga         :   Rubahlah cara berpikir mereka yang hirarkis dengan Tim Mandiri.
” Haaa??? Merubah Pola pikir orang Desa ????“ Kenapa demikain ?... untuk point ketiga saya berkeberatan !. Bantah Mikhael Mandiri dengan wajah sembab…..
“ Anda harus ketahui bahwa Pemberdayaan bermula dari mengajarkan kepada orang lain segala sesuatu yang dapat mereka lakukan agar tidak tergantung pada Anda”.
 Zandy kembali menurunkan tensi pembicaraannya…..  
 Banyak dari kita yang mencoba untuk memberdayakan orang lain dengan cara kita sendiri karena pola pikir kita yang tradisional. Kita ini orang modern dan maju dalam bidang teknologi, meskipun masih memiliki kepercayaan tradisiaonal dan naïf terhadap orang-orang di sekitar kita..
“ Benarkah seburuk itu ? “ Tanya Mikhael Mandiri…
“ Zandy Marhaen tersenyum.” Saya akan merugikan Anda, seandainya saya hanya memberi  pembicaraan pendek sekedar  sebagai pembangkit semangat menyangkut cara-cara mamberdayakan orang, memberikan Anda seperangkat aturan, dan berkata,’Pergilah dan lakukanlah.’…
“ Ingat apa yang saya katakan di telepon dulu : Pemberdayaan tidak berarti memberikan kekuatan ( daya) pada orang-orang. Mereka sebenarnya sudah memilikinya !” ketika Mikhael Mandiri mengangguk, Zandy menunjuk beberapa bingkai papan  penuh tulisan yang tergantung di dinding kantornya:

PEMIKIRAN
YANG PERNAH
MEMBAWA KEBERHASILAN
DIMASA LALU
BELUM TENTU MEMBAWA
KEBERHASILAN
DIMASA  DATANG



PEMBERDAYAAN
BUKAN PERUBAHAN
SEKEJAB



ANGGUR MERAH
TIDAK AKAN PERNAH
BERBUAH
JIKA TIDAK
DITANAM
DARI
SEKARANG

Setelah menatap  papan dengan tulisannya ….Mikhael Mandiri Ozawa …tertunduk dengan perasaan Tenang  dan semangat yang membara……..Ditatapnya  wajah Pa Zandy Marhaen………….” Bapak…….. Anggur Merah itu kini ada Dalam Genggaman Mandiri…….Terima kasih Atas Kepercayaan ini……
“ Selamat Bertugas Mandiri, Jadikan semua Desa..” Mandiri “ …seperti Nama Mu……..”.
Demikian kata akhir Zandy Marhaen mengakhiri pertemuan itu….






Rabu, 12 Januari 2011

ETIKA POLITIK : Catatan untuk para calon Bupati Lembata

Salah seorang filosof terbesar segala zaman adalah Plato.Ia hidup di Yunani, salah satu bangsa dari padanya Filsafat modern berasal, sekitar 500 tahun sebelum masehi. Ia adalah filosof pertama yang secara sistematik mengembangkan  filsafat dan etika politik.
Plato hidup di kota Athena yang pada waktu itu mengalami kekacauan besar dalam pemerintahannya. Plato akhirnya menyelidiki sumber kekacauan itu dan berhasil menemukan dua sumber utama kekacauan negeri itu. Yang Pertama adalah Inkompetensi para politisi untuk memerintah sebuah negara. Mereka tidak memiliki keahlian dan wawasan yang diperlukan untuk itu. Kedua, para politisi terpecah-belah kedalam kelompok-kelompok yang saling memusuhi karena mereka masing-masing hanya mencari kepentingan mereka sendiri.
Sebagai jawaban Plato melalui argumentasinya menuntut agar mereka yang akan menjadi politisi mendapat suatu pendidikan khusus. Mereka harus dididik sedemikian rupa hingga tidak memiliki kepentingan pribadi lagi sehingga dapat mengabdikan diri kepada kepentingan umum seratus persen. Sedangkan pimpinan negara harus dipilih diantara para filosof karena hanya merekalah memiliki kebijaksanaan hakiki dan  mampu mengetahui  apa yang dituntut untuk memimimpin negara secara berkeadilan.
Konsepsi Plato ini kemudian di kritik secara tajam oleh muridnya: Aristoteles. Aristoteles menyangkal kecocokan para filosof untuk memimpin negara. Negara harus dipimpin oleh orang yang dekat dengan masyarakat, yang mempunyai kebijaksanaan praktis sehingga dapat bergulat dengan maslah-maslah praktis dan bukan dengan prinsip-prinsip abstrak seperti para filosof. Namun demikian dalam satu hal Plato dan Aristoteles sepaham: Para pemimpin harusnya orang yang beretika tinggi, atau dalam kata lain kita katakan bahwa seharusnya orang yang bertanggungjawab untuk menata masyarakat yang berkeadilan.
Situasi dan pengalaman menarik diatas, merupakan sebuah potret untuk kita refleksikan secara bersama dalam satu dekade pembangunan di Lembata, Kabupaten satu pulau ini.

Etika Politik Individual :
Tuntutan masyarakat untuk mempertanggungjawabkan penggunaan kekuasaan dapat diarahkan pada orang perorangan yang memegang kekuasaan.( dalam hal ini kita bicara soal tentang Etika Politik Individual ).
Tuntutan dasar etika politik idividual  ialah agar penguasa dalam segala apa yang dilakukannya menomorsatukan kepentingan umum terhadap kepentingan dirinya sendiri atau kepentingan sekelompok orang. Tugas yang diemban negara kepada penyelenggara negara adalah penyelenggaraan kesejahteraan umum. negara bukan sebuah usaha orang perorangan atau mewakili sekelompok orang dalam masyarakat yang mau memenangkan kepentingan-kepentingan mereka.Negara itu demi seluruh masyarakat. Negara bersifat umum. Oleh karena itu para Negarawan harus menomorsatukan kepentingan umum. Bahkan apabila mereka dipilih  sebagai calon sebuah kontestan pemilu maka mereka wajib untuk mengusahakan kesejahteraan seluruh masyarakat dan bukan hanya kesejahteraan mereka yang memilih mereka ( Konstituen ).
Kepentingan masyarakat harus dinjunjung tinggi diatas kepentingan keluarga dan kroni-kroninya. Sering keluarga dan kroni-kroninya mengharapkan agar anggotanya sudah berhasil menduduki jabatan penting dalam negara, membawa rejeki lebih banyak pulang kerumah dan agar Ia membantu supaya semua anggota keluarga dan kroni-kroninya mendapat pekerjaan dan terjamin secara material.Kalau memang demikian maka negarawan telah memberikan contoh yang buruk bagi seluruh masyarakat. Ia seharusnya melayani negara tanpa pamrih dan tidak boleh menggunakan kekuasaan untuk memperkaya diri dan kroni-kroninya.
Maka tuntutan etika politik individual adalah KEJUJURAN. Dari seorang pemimpin politik kita mengharapkan agar ia jujur. Jujur berarti: semata-mata mau melayani negara dan masyarakat. Hal itu berarti: ia tidak boleh Korup. Ia tidak boleh mamakai kekuaasaannya untuk memperkaya diri, untuk main kuasa,untuk mengusahakan segala macam kepentingan yang menguntungkan diri sendiri.
Dari sorang pemimpin memang dituntut agar ia bertanggungjawab atas tindakan-tindakannya. Agar ia tidak cuci tangan kalau ia mengambil keputusan yang merugikan masyarakat. Ia tidak akan melempar kesalahan pada para bawahan, melainkan sebaliknya merasa dan menyatakan diri sebagai yang bertanggung jawab  bahkan atas kesalahan-kesalahan yang sebenarnya merupakan tanggungjawab bawahan.

Etika Politik Struktural :
Dalam tataran pengamatan, obyek etika politik adalah kehidupan masyarakat dalam dimensi politik. Penataan masyarakat dalam dimensi politik mempunyai dua bentuk. Ada penataan yang normatif dan ada penataan yang efektif.
Penataan yang normatif menetapkan bagaimana seharusnya kehidupan masyarakat diatur dan berjalan. Penataan normatif itu adalah HUKUM. Karena hukum memberitahukan bagaimana kita harus bertindak, tetapi hukum sendiri tidak mempunyai kekuatan untuk betindak.Hukum itu mirip dengan papan di tengah rumput : " Dilarang Menginjak Rumput ". Kita tahu bahwa kita tidak boleh menginjak rumput itu ( itu segi  normatif ), tetapi papan itu tidak akan menghalang-halangi kita untuk menginjaknya kalau kita mau.Papan sendiri tidak dapat memukul kita kalau kita tidak taat.
Penataan  masyarakat yang efektif terjadi melalui kekuasaan negara. Negara secara efektif, berdasarkan kekuatan dan kekuasaannya dapat memastikan bagaimana kita, masyarakat bertindak dan bagaimana kita tidak bertindak. Dengan demikian maka HUKUM dan NEGARA  merupakan perangkat keras dalam Etika politik. Hukum tanpa Negara adalah Impoten, dan Negara tanpa hukum adalah Jahat. Pada titik ini jelaslah bahwa suatu masyarakat akan teratur dengan baik apabila Hukum dan Negara bersatu.Dengan demikian akan terbersit jelas bahwa " Kekuasaan Negara hanya dipergunakan dengan SAH apabila dipergunakan dalam batas-batas hukum yang berlaku "

Tanggungjawab Etis Terhadap Politik :
Diperhadapkan dengan kenyataan dan persoalan seperti telah di uraikan diatas, maka didalam praktek, didalam melaksanakan tanggung jawab politknya, biasanya orang lalu terpaksa bersikap dan berbuat secara pragmatis.Artinya, keputusan-keputusan yang hendak dibuat menjadi lebih didasarkan pada pertimbangan - pertimbangan prinsipial.Dengan kata lain, politik lalu lebih merupakan " seni untuk memperoleh apa yang masih dapat diperoleh". Politik menjadi usaha atau perjuangan untuk " mencapai keseimbangan  kekuatan-kekuatan " yang ada, yang berarti tak lain dari pada sekedar kompromi-kompromi, dimana tuntutan-tuntutan idealisme terpaksa harus di kurangi, atau amat dikurangi atau bahkan harus di lepas sama sekali.
Inilah kenyataan yang sering terjadi bahwa pragtisme dalam arti seperti diuraikan tadi, yang sebenarnya juga bisa berarti agnotisime etis, ( ketidak pedulian etis ), lalu dianggap dan diterima sebagai realisme yang sulit atau tak mungkin di elakan didalam politik.
Atas dasar itu semua kiranya menjadi jelas bahwa politik sebenarnya tidak dapat dan tidak boleh dipandang atau dianggap hanya sebagai permainan keseimbangan dan kekuatan-kekuatan semata.Tujuannya tidak berhenti disini tetapi harus lebih jauh dan lebih dalam lagi dari itu.
Selanjutnya dalam praktek kita sering harus barhadapan pula dengan ambiguitas-ambiguitas etis.Maksudnya, ada kalanya situasi atau keputusan yang harus dibuat itu mengimplikasikan terjadinya bentrokan dua macam  nilai yang sama-sama baik dan ingin diwujudkan akan tetapi salah satunya di penuhi sementara yang satunya di korbankan atau di abaikan, misalnya memilih kepentingan umum atau kepentingan individu, kebebasan atau disiplin dan sebagainya. Terhadap kasus seperti ini tentunya dibutuhkan pertimbangan-pertimbangan etis yang luas dan mendalam sebelum tiba pada penilaian dan keputusan akhir.
Setiap keputusan politik yang dibuat dan dilaksanakan pasti akan berpengaruh terhadap kehidupan dan nasib orang banyak di dalam masyarakat. Oleh karena itu maka politik dapat dikatakan turut membentuk dan menentukan sejarah.Berpolitik berarti ikut mempersiapkan sejarah dan masa depan. Dampak-dampak yang di timbulkan oleh perbuatan politik tidak hanya menyangkut generasi dan situasi kini, melainkan akan berkelanjutan terus sampai generasi dan situasi masa depan.Barang siapa berpolitik, ia harus mempunyai gambaran yang jelas mengenai masa depan yang ia inginkan dan hendak wujudkan melalui tindakan dan keputusan yang ia akan lakukan.Dan dalam hubungan ini sekali lagi pertimbangan dan kepekaan terhadap nilai-nilai dan norma-norma etis jelas dengan sendirinya amat diperlukan....Semoga kita tidak lagi mengulangi sejarah masa lampau seperti yang terjadi di Yunani negerinya Plato dan Aristoteles.